Sejarah Lawang Sewu Kota Semarang
JatengProv.com – Lawang Sewu adalah salah satu bangunan bersejarah yang terletak di Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Berikut adalah Alamat dan Peta Lokasi Wisata Sejarah Lawang Sewu Semarang, Jawa Tengah : Jl. Pemuda No.160, Sekayu, Kec. Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah 50132
Berikut adalah sejarah Lawang Sewu :
1. Awal Mula Pendirian, sebagai Kantor NIS di Semarang
Pada awalnya, Lawang Sewu dibangun sebagai kantor pusat Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) pada tahun 1904. NIS adalah perusahaan kereta api milik Belanda yang mengoperasikan jalur kereta api di Hindia Belanda.
Bangunan dirancang oleh arsitek Belanda, Cosman Citroen, dengan gaya arsitektur Hindia Belanda yang khas. Nama “Lawang Sewu” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “seribu pintu”, mengacu pada jumlah pintu dan jendela yang banyak di bangunan ini.
Selama masa penjajahan Belanda, berfungsi sebagai kantor pusat NIS dan juga sebagai stasiun kereta api Semarang. Selain itu, juga memiliki fungsi sebagai depo kereta api, pusat perawatan kereta, dan fasilitas operasional lainnya.
2. Selama Masa Penjajahan dan Pendudukan Jepang
Selama periode pendudukan Jepang selama Perang Dunia II digunakan sebagai markas militer dan pusat penyiksaan. Banyak cerita mengerikan dan legenda urban yang, meskipun beberapa di antaranya telah dibantah oleh sejarawan.
3. Setelah Kemerdekaan Indonesia
Setelah kemerdekaan Indonesia, Lawang Sewu diserahkan kepada Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), penerus NIS. Bangunan ini terus digunakan sebagai kantor dan pusat operasional PNKA hingga tahun 1992.
Pada tahun 1992, Lawang Sewu diambil alih oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan direnovasi untuk dijadikan gedung pusat pelayanan PT Kereta Api Indonesia Wilayah Jawa Tengah dan DIY.
4. Keunikan Lawang Sewu sebagai Destinasi Wisata
Sejak direnovasi, bangunan bersejarah ini telah menjadi salah satu ikon wisata Kota Semarang. Bangunan ini memiliki keindahan arsitektur yang khas, dengan koridor-koridor panjang dan ruangan-ruangan yang luas. Selain itu juga menjadi pusat kegiatan budaya dan seni di Kota Semarang, sering digunakan untuk pameran, pertunjukan seni, dan acara budaya lainnya.
Sejak tahun 2009, Lawang Sewu juga sering dikaitkan dengan cerita mistis dan keberadaan hantu. Hal ini telah menarik minat wisatawan yang tertarik dengan fenomena supranatural. Namun, perlu dicatat bahwa cerita-cerita mistis tersebut lebih bersifat legenda urban dan tidak memiliki dasar sejarah yang kuat.
Bangunan ini telah menjadi simbol penting dari sejarah Kota Semarang dan warisan arsitektur kolonial Belanda di Indonesia.
Sumber: Wikipedia